Aktiva dan Cara Memaksimalkannya
Di sejumlah unit usaha, fokus ialah laba yang diukur dari selisih antara Aktiva dan beban. Di unit usaha yang lain, laba dikomparasikan dengan aktiva yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut. Ada tidak sedikit permasalahan dalam mengukur aktiva yang dipakai oleh sebuah pusat laba.
Memfokuskan diri pada laba tanpa mempertimbangkan Penggunaan yang dipakai untuk menghasilkan laba tidaklah memadai untuk proses pengendalian. Kecuali untuk sejumlah jenis organisasi jasa tertentu yang jumlah modalnya tidak signifikan, tujuan urgen dari suatu perusahaan yang berorientasi pada laba ialah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang memuaskan atas modal yang digunakan.
Umumnya, semua manajer unit usaha mempunyai dua sasaran kinerja. Pertama mereka mesti menghasilkan laba yang memadai dari sumber daya yang digunakan. Kedua, mereka dapat memakai sumber daya tambahan melulu jika pemakaian tersebut menghasilkan tingkat pengembalian yang memadai. Simak ulasannya secara menyeluruh sebagai berikut.
Mengukur Aktiva yang Digunakan
Dalam menyimpulkan dasar investasi apa yang akan dipakai untuk mengevaluasi pusat investasi, kantor pusat menanyakan dua hal: kesatu, praktik-praktik apa saja yang akan menciptakan para manajer unit usaha memakai aktiva mereka dengan tepat guna dan mendapatkan jumlah dan jenis yang tepat dari aktiva baru ? Kedua, praktik-praktik apa saja yang sangat baik mengukur kinerja sebuah entitas ekonomi ?
- Kas
Hampir seluruh perusahaan mengendalikan kas secara terpusat sebab pengendalian pusat memungkinkan pemakaian saldo kas yang lebih kecil daripada jika setiap unit usaha memegang sisa kas yang dibutuhkannya guna menyeimbangkan perbedaan antara arus kas masuk dan arus kas keluar.
Satu dalil utnuk memasukkan kas pada jumlah yang lebih banyak daripada sisa yang seringkali dipegang oleh sebuah unit usaha ialah bahwa jumlah yang lebih banyak ini dibutuhkan untuk memungkinkan dibanding dengan perusahaan luar.
Beberapa perusahaan melalaikan unsur kas dalam dasar investasi. Alasannya ialah bahwa sebab jumlah kas itu mendekati keharusan lancar. Jika demikian halnya, jumlah piutang dan perusahaan bakal mendekati jumlah modal kerja.
- Piutang
Manajer unit usaha dapat memprovokasi tingkat piutang secara tidak langsung, melalui keterampilan mereka guna menghasilkan penjualan, dan secara langsung melewati penetapan persyaratan kredit dan persetujuan atas kredit individual dan batas kredit, serta melewati wewenang mereka dalam menagih kredit yang sudah jatuh tempo.
Memasuki bagian piutang pada harga jual atau pada harga pokok penjualan adalah hal yang masih diperdebatkan. Suatu pihak bisa berargumen bahwa investasi riil dari sebuah unit dalam piutang ialah hanya sebesar harga pokok penjualan dan bahwa tingkat pengembalian yang memuaskan atas investasi ini barangkali sudah mencukupi.
- Properti, Pabrik dan Peralatan
Dalam akuntansi keuangan, aktiva tetap tadinya dicatat pada ongkos perolehan, dan ongkos ini dihapuskan sepanjang usia ekonomis melewati penyusutan. Hampir seluruh perusahaan memakai pendekatan yang sama dalam mengukur profitabilitas atas dasar dari unit usaha.
- Aktiva yang Menganggur
Jika sebuah unit usaha mempunyai aktiva yang menganggur yang dapat dipakai oleh unit lain, maka unit usaha itu dapat diizinkan untuk menerbitkan aitu dari dasar investasinya. Tujuan dari ijin ini ialah untuk mendorong semua manajer unit usaha untuk melepas aktiva menganggur ke unit beda yang barangkali memerlukannya.
- Aktiva Tidak Berwujud
Beberapa perusahaan ingin melaksanakan riset dan pengembangan yang intensif; sedang yang lainnya ingin fokus pada pemasaran. Adapun deviden dalam mengkapitalisasi aktiva tidak berwujud seperti R & D dan pemasaran. Metode itu akan mengubah teknik para manajer unit usaha memandang pengeluaran semacam ini.
Anda sedang mencari software akuntansi yang membantu anda dalam mengontrol aktiva perusahaan anda dengan mudah dan cepat ? Key Accounting & Management Software adalah pilihan yang tepat untuk anda.